Sekarang, manusia erat kaitannya
dengan teknologi. Keduanya berjalan beriringan dan tidak dapat dipisahkan.
Seorang ahli, William, menentang pandangan McLuhan bahwa televisi telah
mengubah dunia. William mengklasifikasikan permasalahan tersebut dalam dua
kategori penting yaitu teknologi determinism dan gejala teknologi. Teknlogi determinisim
itu sendiri menjelaskan bahwa penemuan dan perkembangan dari teknologi itu
sendiri mampu memengaruhi perubahan yang ada di masyarakat. Untuk kategori
kedua, gejala teknologi, mempercayai bahwa media sering digunakan oleh masyarakat
untuk menipu masyarakat lainnya demi kepentingannya sendiri. Apabila televisi
tidak ada, masyarakat akan mencari cara lain untuk memengaruhi dan mengontrol massa.
Mari kita ambil contoh untuk memperjelas bahwa teknologi
telah memengaruhi manusia. Fenomena yang marak akhir-akhir ini adalah hadirnya
layanan aplikasi ojek online seperti Gojek, Grab, dan Uber. Kehadiran aplikasi
ojek online ini sangat memengaruhi kehidupan manusia dalam hal transportasi.
Aplikasi ojek online ini mengubah manusia yang awalnya melakukan mobilisasi
dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan ojek konvensional atau kendaran
pribadi atau trasnportasi umum lainnya seperti angkot, kereta api commuter line, transjakarta, beralih
menjadi menggunakan transportasi online. Aplikasi ojek online ini menciptakan
kebutuhan manusia akan transportasi online yang dinilai sangat berguna dan
memudahkan manusia dalam hal mobilisasi, karena dapat diakses dimana saja dan
kapan saja melalui handphone kita.
Berbeda dengan trasnportasi konvensional, dimana kita harus menuju ke tempatnya
terlebih dahulu, aplikasi ojek dan transportasi online ini menawarkan sang driver lah yang akan menjemput kita dan mengantarkan
kita tepat di lokasi yang kita tuju dengan tarif yang konsisten dan disesuaikan
dengan jarak tempat penjemputan dan lokasi tujuan. Perubahan sosial ini dapat
dibuktikan dengan banyaknya orang yang memiliki aplikasi-aplikasi tersebut di gadget mereka. Bukti konkritnya juga
dapat kita lihat dijalanan, banyaknya Gojek, Grab, dan Uber berlalu lalang.
Williams juga mengangkat konsep mobile privatization dalam teorinya. Mobile privatization itu sendiri menjelaskan ketergantungan
individu akan perangakat seluler yang membuat mereka merasa berada di dalam “rumah”.
Individu dapat pergi kemana saja dan tetap
merasa nyaman seperti di rumah karena adanya perangkat seluler yang
dapat menyediakan perasaan tersebut dengan fitur-fiturnya yang canggih dan
akses internet di dalamnya.
Kita ambil contoh, hadirnya fasilitas streaming melalui Youtube.com atau webiste-website streaming
lainnya. Dulunya individu hanya mengandalkan televisi untuk menikmati
tayangan-tayangan berita, sinetron, film, namun seiring berkembangnya zaman, muncullah
fasilitas streaming. Individu dapat
mengakses layanan program televisi tersebut melalui seluler mereka dimana saja
dan kapan saja. Mereka dapat menonton siaran debat pilkada DKI Jakarta tanpa
harus menyalakan televisi, hanya bermodalkan perangkat seluler dan koneksi
internet saja. Fasilitas ini tentunya merubah kebutuhan manusia akan televisi. Televisi
tidak lagi menjadi satu-satunya sarana hiburan dan berita audio-visual karena
dengan perkembangan teknologi sekarang, kita dapat mengakses siaran-siaran yang
ada di televisi melalui perangkat seluler kita.
Contoh lainnya hadirnya TV digital. TV digital itu sendiri
adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi
untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. Sinyal yang
dikirimkannya adalah sinyal digital (Digital
Boradcasting). TV digital merupakan wajah baru dalam perkembangan di dunia
pertelevisian. TV digital menawarkan kualitas visual yang lebih jernih dan
dapat dinikmati sampai pada titik tertentu dimana sinyal tidak dapat dinikmati
lagi. Perbedaan mendasar dari TV analog dan TV digital adalah sistem transmisi
pancarannya. Dalam TV analog apabila sinyal tidak dapat diterima lagi, maka
gambar akan banyak ‘semut’, sedangan TV digital hanya akan terlihat seperti
tayangan VCD yang rusak. Wajah baru televisi ini merubah kebutuhan manusia
juga. Dapat kita lihat, di rumah-rumah mulai mengganti TV analog mereka dengan
TV digital karena dianggap lebih canggih, lebih terbaru, dan lebih memuaskan.
Perkembangan teknologi telah memaksa manusia untuk membutuhkan TV digital
daripada TV analog. Contoh kecilnya dapat kita lihat di toko-toko elektronik,
kebanyakan yang ditawarkan adalah TV digital, bukan TV analog lagi, karena
perkembangan teknologi membentuk kebutuhan manusia itu sendiri.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi dapat
memengaruhi manusia. Dapat dilihat dari contoh-contoh yang telah dijabarkan
diatas bahwa tenlogi membentuk kebutuhan manusia dan teknologi sangat erat kaitannya
dengan kehidupan manusia.