Rabu, 22 Februari 2017

Tentang Teknologi dan Manusia (SAP 1)

                Sekarang, manusia erat kaitannya dengan teknologi. Keduanya berjalan beriringan dan tidak dapat dipisahkan. Seorang ahli, William, menentang pandangan McLuhan bahwa televisi telah mengubah dunia. William mengklasifikasikan permasalahan tersebut dalam dua kategori penting yaitu teknologi determinism dan gejala teknologi. Teknlogi determinisim itu sendiri menjelaskan bahwa penemuan dan perkembangan dari teknologi itu sendiri mampu memengaruhi perubahan yang ada di masyarakat. Untuk kategori kedua, gejala teknologi, mempercayai bahwa media sering digunakan oleh masyarakat untuk menipu masyarakat lainnya demi kepentingannya sendiri. Apabila televisi tidak ada, masyarakat akan mencari cara lain untuk memengaruhi dan mengontrol massa.
Mari kita ambil contoh untuk memperjelas bahwa teknologi telah memengaruhi manusia. Fenomena yang marak akhir-akhir ini adalah hadirnya layanan aplikasi ojek online seperti Gojek, Grab, dan Uber. Kehadiran aplikasi ojek online ini sangat memengaruhi kehidupan manusia dalam hal transportasi. Aplikasi ojek online ini mengubah manusia yang awalnya melakukan mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya menggunakan ojek konvensional atau kendaran pribadi atau trasnportasi umum lainnya seperti angkot, kereta api commuter line, transjakarta, beralih menjadi menggunakan transportasi online. Aplikasi ojek online ini menciptakan kebutuhan manusia akan transportasi online yang dinilai sangat berguna dan memudahkan manusia dalam hal mobilisasi, karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja melalui handphone kita. Berbeda dengan trasnportasi konvensional, dimana kita harus menuju ke tempatnya terlebih dahulu, aplikasi ojek dan transportasi online ini menawarkan sang driver lah yang akan menjemput kita dan mengantarkan kita tepat di lokasi yang kita tuju dengan tarif yang konsisten dan disesuaikan dengan jarak tempat penjemputan dan lokasi tujuan. Perubahan sosial ini dapat dibuktikan dengan banyaknya orang yang memiliki aplikasi-aplikasi tersebut di gadget mereka. Bukti konkritnya juga dapat kita lihat dijalanan, banyaknya Gojek, Grab, dan Uber berlalu lalang.
Williams juga mengangkat konsep mobile privatization dalam teorinya. Mobile privatization itu sendiri menjelaskan ketergantungan individu akan perangakat seluler yang membuat mereka merasa berada di dalam “rumah”. Individu dapat pergi kemana saja dan tetap  merasa nyaman seperti di rumah karena adanya perangkat seluler yang dapat menyediakan perasaan tersebut dengan fitur-fiturnya yang canggih dan akses internet di dalamnya.
Kita ambil contoh, hadirnya fasilitas streaming melalui Youtube.com atau webiste-website streaming lainnya. Dulunya individu hanya mengandalkan televisi untuk menikmati tayangan-tayangan berita, sinetron, film, namun seiring berkembangnya zaman, muncullah fasilitas streaming. Individu dapat mengakses layanan program televisi tersebut melalui seluler mereka dimana saja dan kapan saja. Mereka dapat menonton siaran debat pilkada DKI Jakarta tanpa harus menyalakan televisi, hanya bermodalkan perangkat seluler dan koneksi internet saja. Fasilitas ini tentunya merubah kebutuhan manusia akan televisi. Televisi tidak lagi menjadi satu-satunya sarana hiburan dan berita audio-visual karena dengan perkembangan teknologi sekarang, kita dapat mengakses siaran-siaran yang ada di televisi melalui perangkat seluler kita.
Contoh lainnya hadirnya TV digital. TV digital itu sendiri adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio dan data ke pesawat televisi. Sinyal yang dikirimkannya adalah sinyal digital (Digital Boradcasting). TV digital merupakan wajah baru dalam perkembangan di dunia pertelevisian. TV digital menawarkan kualitas visual yang lebih jernih dan dapat dinikmati sampai pada titik tertentu dimana sinyal tidak dapat dinikmati lagi. Perbedaan mendasar dari TV analog dan TV digital adalah sistem transmisi pancarannya. Dalam TV analog apabila sinyal tidak dapat diterima lagi, maka gambar akan banyak ‘semut’, sedangan TV digital hanya akan terlihat seperti tayangan VCD yang rusak. Wajah baru televisi ini merubah kebutuhan manusia juga. Dapat kita lihat, di rumah-rumah mulai mengganti TV analog mereka dengan TV digital karena dianggap lebih canggih, lebih terbaru, dan lebih memuaskan. Perkembangan teknologi telah memaksa manusia untuk membutuhkan TV digital daripada TV analog. Contoh kecilnya dapat kita lihat di toko-toko elektronik, kebanyakan yang ditawarkan adalah TV digital, bukan TV analog lagi, karena perkembangan teknologi membentuk kebutuhan manusia itu sendiri.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi dapat memengaruhi manusia. Dapat dilihat dari contoh-contoh yang telah dijabarkan diatas bahwa tenlogi membentuk kebutuhan manusia dan teknologi sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar