Rabu, 15 Maret 2017

Gadget dan Konvergensi Teknologi (SAP 4)

                “Eh, Mas, saya lupa bawa kalkulator”, “Yaudah kalo gitu kamu pake handphone aja tapi duduk depan ya !”, begitulah percakapan yang sering terjadi menjelang ujian Statistika Sosial di kelas saya dahulu. Kejadian ini menunjukkan bahwa kita sebenarnya telah terpapar oleh konvergensi teknologi. Seperti yang kita tahu, hampir semua handphone memiliki fasilitas kalkulator di dalamnya. Inilah yang disebut konvergensi teknologi.
                Apa, sih, sebenarnya konvergensi teknologi itu ? Jika dijelaskan menggunakan bahasa saya sendiri, konvergensi teknologi adalah penggabungan berbagai macam teknologi yang dulunya dianggap terpisah. Seperti ilustrasi di atas, dulu alat komunikasi dengan kalkulator adalah perangkat yang terpisah, namun sekarang kita bisa menikmati keduanya dalam satu perangkat yaitu handphone. Contoh lainnya adalah adanya internet banking, penggabungan antara internet dan atm yang dulunya perangkat terpisah. Sekarang kita bisa transfer uang, melalui internet tanpa harus ke atm terlebih dahulu.
                Gadget sekarang menjadi barang bawaan wajib bagi semua orang. Kita bisa melakukan semuanya dengan gadget, berkomunikasi dengan orang lain, bermain game, mendengarkan musik, berfoto, membuat video, dan lain-lain. Kemana-mana kita bawa gagdet. Bahkan saat sekedar buang air besar pun, untuk mengusir kebosanan kadang kita suka membawa gadget kita ke toilet kan ?? Hayo, ngaku !! Hehehehe. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang gadget telah melekat dengan kehidupan kita.
                Berbicara mengenai gadget, saya jadi teringat akan kehadiran iPhone dan Android. Dulu sempat tegang dibahas siapakah yang lebih baik dengan sekara pros and cons nya dari keduanya. Seperti yang kita tahu iPhone dan Android memiliki perbedaan yang mencolok yaitu Android dengan free-flowing digital content nya, sedangkan iPhone dengan locked appliances nya. iPhone dengan iOS Systemnya membuat penggunanya tiak dapat mengunduh dan mengakses aplikasi yang tidak dibuat untuk iPhone. Inilah yang disebut locked appliances. Yang dapat dilakukan oleh iPhone terbatas dan tidak semua kompatibel dengannya. Sedangkan Android, dengan free-flowing digital content nya, penggunanya dapat mendownload aplikasi yang tidak khusus untuk android. Namun, kekurangan yang bisa kita rasakan dari penggunaan Android jika dibandingkan dengan iPhone adalah Android mudah terserang virus. Mungkin karena penggunannya bebas mendownload apa saja, sehingga virus mudah masuk. Berbeda dengan iPhone yang ‘terkunci’. iPhone dinyatakan bebas dan tidak akan terkena virus.
Sumber : techworm.net
                Sekarang, banyak pengguna smartphone yang lebih memilih Android. Bisa jadi disebabkan karena free-flowing digital content itu, dan karena Android lebih memiliki banyak variasi, sehingga harganya pun bervariasi dari yang murah hingga super mahal. Namun, bukan berarti iPhone ditinggalkan, iPhone sampai sekarang masih memiliki nama yang sangat bagus. iPhone secara tidak disadari juga memiliki prestige tersendiri bagi penggunanya dibalik kekurangannya sebagai locked appliances. Keduanya masih bersaing ketat dan sepertinya akan terus begitu untuk sementara ini.

                Jadi, gadget dan konvergensi teknologi telah menjadi bagian dari hidup kita, kita sebaiknya menerima hal tersebut dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Walaupun begitu, tensi dari free-flowing digital content dan locked appliances tidak dapat dihindari mengingat keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar